Tulang keropos terjadi karena tulang kekurangan sel-sel pembentuk massa tulang, yang disebut osteoBLAST. OsteoBLAST ini berfungsi memasukkan kalsium yang ada di dalam darah ke dalam tulang, sehingga terbentuk sel-sel tulang yang baru. Sel-sel baru ini akan menggantikan sel-sel tulang yang sudah tua dan siap dibuang.
Seseorang yang lebih beresiko mengalami tulang keropos antara lain : Wanita menjelang dan sesudah menopause, atau Mereka yang mempunyai rangka tulang yang kecil, atau Mereka yang tidak mengonsumsi kalsium dalam jumlah cukup setiap harinya, minimum 500 mg/hari, dan Mereka yang jarang atau tidak pernah sama sekali berolahraga secara teratur.
Proses pengeroposan tulang pada wanita akan semakin cepat ketika mereka mengalami menopause, dimana tubuh mulai kekurangan hormon estrogen, yang diperlukan oleh osteoBLAST untuk beraktivitas normal. Hal ini dapat diibaratkan seperti tiang kayu penyangga rumah yang mulai dimakan rayap.
Lama kelamaan kayu akan keropos dan akhirnya patah dengan sendirinya, atau patah hanya dengan sentuhan ringan. Tulang kita yang keropos juga bisa patah dengan sendirinya, atau patah ketika kita terjatuh/ terpeleset.
Pada pria proses pengeroposan tulang berlangsung jauh lebih perlahan dibandingkan wanita, karena pria tidak mengalami kehilangan hormon estrogen. Tulang keropos lebih sering terjadi pada tulang belakang, lutut, dan panggul yang sering menyangga tubuh kita setiap hari. Namun terkadang tulang keropos dapat juga terjadi di jari-jari tangan.
Karena patah tulang pada usia lanjut tidak dapat dipulihkan, atau memerlukan biaya yang sangat besar untuk perawatannya, maka penderita patah tulang bisa menghabiskan sisa umurnya di tempat tidur, karena tidak bisa bergerak.
Tanda dan Gejala Pegroposan Tulang (Osteoporosis)
Tanda dan gejala lain dari mereka yang sudah terkena osteoporosis :- Nyeri di tulang belakang ketika akan bangun tidur di pagi hari
- Tinggi badan berkurang karena postur tubuh mulai membungkuk
- Terjadi patah tulang.
Tes Kepadatan Tulang
Cara terbaik untuk mengetahui apakah tulang kita sudah mulai mengalami pengeroposan atau belum adalah dengan melakukan tes kepadatan tulang atau Bone Mineral Density (BMD). Hasil dalam bentuk angka yang diperoleh akan menunjukkan kondisi kepadatan tulang :- Normal (Jika angkanya lebih besar dari-1),
- Sedangkan kondisi osteopenia (Angkanya antara-1 s/d -2.5), dan
- Kondisi tulang mulai keropos /osteoporosis (angkanya <-2.5)
Langkah Terbaik Untuk Pencegahan Pengeroposan Tulang
Memperkuat tulang sejak dini adalah langkah terbaik untuk mencegah tulang keropos, beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Anda antara lain :- Konsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah cukup setiap hari. Kebutuhan kalsium setiap hari adalah ± 1.000 mg, yang bisa kita peroleh dari susu, keju, yoghurt, sayuran hijau, brokoli, dan suplemen kalsium.
- Bagi Anda yang berusia lanjut membutuhkan kalsium 1.200-1.300 mg. Anjuran minum suplemen kalsium atau susu tidak sekaligus dalam waktu bersamaan, melainkan di bagi menjadi beberapa kali, misalnya : pagi, sore, dan malam.
- Kebutuhan vitamin D setiap hari ±200IU, bisa diperoleh dari sinar matahari, minyak ikan, telur, susu, atau suplemen.
- Olah raga akan merangsang aliran darah lebih lancar sehingga regenerasi sel-sel tulang juga akan berlangsung baik. Olahraga yang dianjurkan jalan kaki, jogging, atau berenang sesering mungkin.
Baca Juga : Apa Itu Radang Sendi? Inilah Yang Harus Anda Lakukan Ketika Radang SendiJika Anda merasakan gejala tulang keropos atau hasil uji BMD lebih kecil dari -1, maka dokter atau apoteker dapat membantu Anda untuk mulai melakukan tindakan pencegahan tulang keropos yang lebih agresif, atau melakukan terapi terhadap gejala awal tulang keropos. Obat yang menghambat aktivitas osteoCLAST, sehingga aktivitas pengeroposan tulang dapat dihambat, dan aktivitas osteoBLAST menjadi lebih aktif.
Advertisement